Wednesday, May 5, 2010

Desain Penelitian

Pengertian desain penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya.
Dalam pengertian yang luas desain penelitian mencakup berbagai hal yang dilakukan oleh peneliti, termasuk didalamnya :
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan hipotesis
3. Operasionalisasi hipotesis
4. Analisis data
Dalam pengertian yang sempit desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian, sehingga berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan penelitian.

Fungsi desain penelitian
1. Sarana bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian atau memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian dengan shahih, objektif, akurat serta hemat
2. Alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh pada suatu penelitian

Hal-hal sebelum menentukan jenis desain penelitian
1. Penentuan apakah akan melakukan intervensi dalam penelitian tersebut, yaitu dengan melakukan :
a) Studi intervensional : dengan melakukan eksperimen
b) Studi observasional : dengan melakukan pengamatan
2. Jika dipilih studi observasional, apakah peneliti akan mengadakan penelitian :
a) Sewaktu : dengan melakukan studi cross sectional
b) Follow-up dalam jangka waktu tertentu : dengan melakukan studi longitudinal
3. Apakah akan dilakukan :
a) Studi retrospektif : meneliti peristiwa yang sudah berlangsung
b) Studi prospektif : mengikuti subjek untuk meneliti peristiwa yang belum terjadi

Hal-hal dalam desain penelitian
Dalam desain penelitian ada beberapa pertanyaan yang harus kita jawab, misalnya :
1. Observasi apa yang harus dilakukan
2. Bagaimana cara melakukan pengukurannya
3. Bagaimana melakukan analisis terhadap hasil pengukuran
4. Yang manakah yang termasuk variabel bebas dan variabel tergantungnya
5. Yang manakah yang bersifat variabel aktif dan variabel atributnya
6. Variabel aktif apa saja yang akan diubah
7. Bagaimana kategorisasi serta cara pengukuran variabel atribut
8. Prediksi atau kemungkinan kesimpulan apa saja yang akan timbul

Desain dalam melaksanakan penelitian
Menurut Schuman yang dikutip oleh Natsir (1988) desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi menjadi :
1. Desain sampel
Berhubungan dengan perencanaan pemakaian atau perolehan data.
2. Desain instrumen
Berhubungan dengan instrumen atau alat yang dipilih untuk mengumpulkan data. Sehingga perlu diketahui pula bagaimana mengevaluasi instrumen pengumpul data yang baik, agar data yang akan didapat cocok dengan apa yang dibutuhkan.
3. Desain analisis
Dalam desain analisis memerlukan alat-alat analisis, seperti pemakaian metode statistika yang sudah sangat berkembang. Akan tetapi dalam riset social masih terkesan.
4. Desain administrasi
Pelaporan hasil penelitian secara tertulis hendaknya sesuai dengan standar umum yang berlaku.

Jenis desain penelitian
Pengelompokan desain penelitian sangat beragam, ini dapat dilihat dari macam-macamnya pendapat para ahli.
1. Menurut McGrath (1970), membagi menjadi :
· Percobaan dengan kontrol
· Studi
· Survei
· Investigasi
· Penelitian tindakan
2. Menurut Selltiz (1964), membagi menjadi :
· Eksploratif
· Deskripif
· Kausal
3. Menurut Barnes (1964), membagi menjadi :
· “Sebelum-sesudah” dengan kelompok kontrol
· “Sesudah saja” dengan kelompok kontrol
· “Sebelum-sesudah”dengan satu kelompok
· “Sesudah saja” tanpa kontrol
· Ex post facto
4. Menurut Shah (1972), membagi menjadi :
· Penelitian yang ada kontrol
· Studi deskriptif dan analitis
· Studi lapangan
· Studi dengan dimensi waktu
· Studi evaluatif-non evaluatif
· Menggunakan data primer atau sumber data sekunder
5. Menurut buku-buku teks keluaran tahun 1990-an, pada umumnya mengikuti pendapat Selltiz, yaitu :
· Eksploratif : menguji hipotesis berdasarkan data masa lampau atau teori-teori yang ada. Dapat dengan mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru.
Contoh : persoalan dimana karyawan mengalami kepuasan kerja yang rendah, sehingga sering timbul masalah di peusahaan. Disini peneliti akan mengira-ngira faktor penyebabnya. Misalnya karena bosan atau jenuh, selanjutnya dicari elemen-elemen dari bosan atau jenuh tersebut mengapa dianggap sebagai penyebab timbulnya masalah diatas.
· Deskriptif : menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Tujuan desain ini mengumpulkan fakta dan menguraikannya secara menyeluruh dan teliti.
Contoh : kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh supervisi. Disini peneliti dapat menggali informasi dan mendeskripsikan supervisi seperti apa yang baik dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
· Kausal : menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Contoh : penelitian untuk menjawab pertanyaan pengusaha mengenai perkembangan produktifitas kerja karyawan serta anggaran untuk kenaikan gaji pada masa yang akan datang.

Desain untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif
1. Penelitian kualitatif
· Umumnya sulit diberikan pembenaran secara matematik, karena sifatnya lebih kepada penyampaian perasaan atau tingkat wawasan yang datanya diambil dari sampel.
· Data yang didapat dalam bentuk skala nominal, ordinal atau interval.
· Penyesuaian kategori dengan data, bukan data yang disesuaikan berdasarkan kategori.
2. Penelitian kuantitatif
· Berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk mendapatkan penaksiran kuantitatif yang kokoh.
· Data yang didapat dalam bentuk skala rasio

Pemilihan desain penelitian
Tidak ada jenis penelitian yang lebih unggul daripada yang lain, karena jenis penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan tujuan penelitian yang ditentukan. Selain itu, satu jenis penelitian justru dapat menunjang jenis penelitian yang lain
Sehingga pemilihan desain penelitian dilihat dari segi baik atau tidak baiknya penggunaan jenis desain penelitian tertentu untuk jenis penelitian tertentu. Pemilihannya disesuaikan dengan kondisi serta kedalaman dan keluasan penelitian yang akan dilakukan.

No comments:

Post a Comment

ditunggu commentnya...